Ketua Analsisi Papua Strategis (APS) Provinsi Papua Pegunungan
Dalam semangat Otonomi Khusus Jilid II, kita diingatkan bahwa investasi terbesar bukan pada bangunan megah, tapi pada manusia Papua itu sendiri. Pendidikan adalah jembatan emas menuju masa depan. Namun, jembatan itu tak boleh membawa anak-anak Papua Pegunungan menjauh dari akar dan identitasnya.
Hari ini, semakin banyak generasi muda dari pegunungan yang menempuh pendidikan tinggi di luar daerah—di Jayapura, Makassar, Jakarta, hingga luar negeri. Ini adalah kemajuan. Tapi kemajuan itu menjadi semu bila mereka kembali hanya membawa ijazah tanpa cinta kepada honai, tanpa rasa tanggung jawab untuk membangun negerinya sendiri.
Kita tidak ingin anak-anak kita menjadi asing di tanah sendiri. Mereka harus melihat dunia, belajar setinggi langit, tapi tidak boleh lupa jalan pulang. Honai bukan sekadar rumah tradisional, tapi simbol dari nilai, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial dalam budaya Papua Pegunungan.
Pendidikan harus menciptakan manusia yang berilmu dan berkarakter. Karena itu, negara dan pemerintah daerah wajib memastikan bahwa sistem pendidikan kita tidak sekadar melahirkan lulusan, tetapi pemimpin. Bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga bijaksana secara budaya.
Misi besar ini juga harus disambut oleh para orang tua, tokoh adat, dan lembaga pendidikan. Kita semua punya tanggung jawab untuk membentuk generasi yang tidak terjebak dalam genggaman kapitalisme global, tapi tetap berpijak di tanah adatnya dengan bangga dan berani.
Kepulangan mereka ke tanah Papua harus disambut dengan ruang pengabdian—melalui perekrutan ASN yang berpihak pada Orang Asli Papua, pembukaan peluang kerja, dan dukungan terhadap inovasi lokal. Jangan biarkan mereka menjadi tamu di rumah sendiri.
Karena pada akhirnya, keberhasilan Otsus bukan diukur dari berapa banyak dana yang dikucurkan, tapi sejauh mana anak-anak Papua bisa berdiri tegak sebagai pemilik dan penjaga masa depan negerinya.
(Papua Pegunungan butuh mereka kembali bukan hanya dengan ijazah, tapi dengan cinta, ilmu, dan misi untuk membangun tanah kelahiran mereka)
Semoga Tulisan saya ini dapat merefleksikan kita dalam menjawab pembangunan sumber daya manusia di papua pegunungan yang jauh lebih realistis aktif antisipasi atas ancaman budaya budaya luar
Selamat malam salam sehat selalu keluarga dalam perlindungan yang maha kuasa wa wa wa 🙏🏿
Leyowa Wamena
Rabu. 23 Juli 2025
#sorotan #semuaorang Papua Pegunungan
Post A Comment:
0 comments: